Sumber pandangan baru utama untuk desain kantor berasal dari konteks sekitarnya, di mana beberapa besar bangunan terbentang dan berukuran sedang. Sanggar Air Putih malah membatasi kantor hal yang demikian dari kumpulan volume material dengan proporsi yang bervariasi dan diposisikan di sekitar halaman terbuka yang ditanami sebagian pohon.
Ruang terbuka di tengah bangunan menyediakan zona pribadi bagi karyawan untuk berprofesi di bawah naungan pohon-pohon, atau di meja besar di bawah kanopi kantilever. Strukturnya dibalut seluruhnya oleh bata merah, dengan exposed concrete atau beton ekspose yang diterapkan untuk sebagian faktor fungsional. Sanggar Air Putih merancang kantor dari serangkaian bata merah(mariowibowo) Permukaannya yang seragam mewujudkan rasa konsistensi dan menyatukan keseluruhan skema.
“Pengaplikasian batu bata sebagai bahan utama bangunan memberikan karakteristik,” kata sanggar hal yang demikian. Bata memberikan kesan yang bagus kepada penekanan dan peleburan dengan lingkungan sekitarnya pada ketika berbarengan. Di pintu masuk jalan, baja corten atau baja dengan penampilan berkarat yang diapit oleh jendela melengkapi nada bata dan menyusun permukaan yang kokoh dan memisahkan bangunan dari sekitarnya.
Permukaan beraspal mengarah ke serangkaian setapak dari konkret dengan kanopi yang menandai pintu masuk ke ruang kantor. Sanggar Air Putih percaya, produktivitas karyawan akan meningkat dengan meminimalkan pandangan eksternal. Dengan demikian, beberapa besar zona utama diterangi dari atas dan menunjukkan jendela yang kelihatan di dinding bata.
Pengecualiannya yakni lounge dan zona pertemuan yang dilapisi jendela besar dan pintu yang terbuka ke platform beton menghadap ke halaman. Sanggar Air Putih merancang kantor dari serangkaian bata merah Karyawan yang memerlukan perubahan panorama pada siang hari disokong untuk bergerak atau mengaplikasikan ruang luar sebagai pilihan daerah kerja.