Membuat grounding penangkal petir itu pekerjaan yang susah-susah gampang. Pekerjaan ini bisa menjadi sulit apabila tak mengenal metode membuat grounding yang benar sehingga berfungsi dengan baik. Sebelumnya agar mudah untuk dipahami, grounding merupakan sebagai media penghantar antara instrumen elektronik dengan media netral, yaitu tanah. Jadi posisi grounding berada di tengah. Sebab ini merupakan bagian dan konstruksinya harus layak dan berfungsi dengan bagus. Coba Anda bayangkan apabila groundingnya tak bekerja, ini sama saja memutus rangkaian antara instrumen elektronik, dalam hal ini penangkal petir dengan tanah sebagai media pembuangan, sehingga akan fatal sekali!
Salah satu yang paling mudah dan biasa digunakan dalam membuat grounding penangkal petir dengan tipe pasak. Disebut seperti ini dikarenakan wujudnya seperti pasak yang ditanam di tanah dengan posisi tegak lurus. Jenis grounding pasak cocok untuk tanah bersedimen tanah liat dan endapan lumpur. Untuk rincian material grounding ragam pasak ini adalah sebagai berikut :
1. Logam Pembumian, pakai material merupakan : As Besi, As Tembaga (yang full tembaga, jangan yang banci) atau Pipa Galvanise yang ujung bawah dililit kabel BC sepanjang minimal 60 cm. Usahakan pakai logam yang anti karat.
2. Kabel Penghantar, pakai material merupakan : Kabel BC Minimal dengan Penampang minimal 50 mm (FULL, bukan banci). Di bawah itu tak menjamin berfungsi dengan baik.
3. Koneksi ke instrumen eletronik, pakai material seperti: skoen, mudah dilepas dan diganti apabila rusak. Beli bus bar dari lempeng tembaga sebagai terminal bonding.
4. Memperkecil resistan tanah, pakai material seperti bentonit, hanya sebagai alternatif, lebih bagus tak sebab resistan tanah yang autentik jauh lebih bagus.
5. Pipa PVC, yang digunakan sebagai selubung (konduit) dari kabel grounding yang ditanam dalam dinding / tembok atau untuk trek kabel BC dari penangkal petir (konduktor).
Berikutnya metode membuat dan memasang grounding tipe pasak :
1. Penentuan Spot Grounding
Untuk penentuan spot grounding penangkal petir dianjurkan tak terlalu jauh. Perhatikan juga luas lokasi grounding, terkait dengan profesi pengeboran. Hal ini untuk lebih menghemat material kabel perhantar. Spot yang dekat lebih mudah dijangkau dan dikenali, jangan lupa berikan pertanda simbol grounding.
2. Pengeboran Spot Grounding
Lakukan pengeboran spot grounding penangkal petir, dengan teknik manual atau mesin disesuaikan dengan kondisi dan keadaan. Capai kedalaman pengeboran grounding merupakan 6 meter minimal. Jika pengeboran sampai menemukan air tanah maka akan betul-betul bagus, skor resistan grounding akan terjamin.
3. Masukkan Material Logam Pembumian
Sesudah pengeboran dirasa cukup, maka logam pembumian dimasukkan ke dalam lobang bekas pengeboran tersebut. Jika anda memilih memakai logam As tembaga, karenanya kabel BC telah tidak dibutuhkan sebagai lilitan.
Melainkan apabila memakai pipa besi galvanise, maka semestinya dililit kabel BC sepanjang minimal 60 cm, lebih panjang lebih baik. Pakai pipa galvanise ukuran ¾”, dengan dililit kawat tembaga BC berdiamater 16 mm2. Panjang grounding rod ini lazimnya antara 1.5 m s/d 3 m. Semakin dalam maka akan semakin baik.
4. Buat Terminal Sambungan
Terminal sambungan disini yakni antara logam pembumian dan instalasi penangkal petir. Sebagai penghantar pakai kabel BC 50mm luas penampang minimal. Berikan material skoen sebagai media koneksi antara grounding penangkal petir dan air terminal di atas atau via bus bar terutama dulu sebagai terminal.
5. Lakukan Pengevaluasian
Ukur dulu hasil media grounding yang sudah diwujudkan. Tentukan dan pastikan nilainya memenuhi standar di bawah 5 ohm. Jika belum, maka buat media grounding lagi dengan jarak minimal 3 meter, kemudian di sejalan.
6. Sambungkan Dengan Instalasi Penangkal Petir
Jangan lupa sesudah segala profesi selesai, karenanya sambungkan media grounding dengan kabel penghantar penangkal petir. Untuk lebih rapi, pada terminal sambungan dapat diberikan Bak kontrol.
Media grounding dapat juga diterapkan untuk instalasi lain selain pasang penangkal petir, seperti instalasi listrik, mesin, arrester mengamankan induksi petir dan lainnya. Pemilihan material di atas adalah spesifikasi standar minimum, dan pastinya harga lebih relatif murah. Dengan bisa membuat grounding sendiri diharapkan keselamatan manusia dan instrumen bisa ditingkatkan dan menjadi lebih baik.
Teknik penanaman Grounding Road
1. Lakukan penggalian tanah ukuran 30 x 30 kedalaman 50 cm
2. Pertama coba tancapkan grounding road tersebut apakah mudah atau sulit ditancapkan.
3. Jika agak sulit, buatkan dahulu lubang dimana grounding rod akan ditanamkan. Misal dengan alat untuk bor air.
4. Tuangkan air kedalam lubang tersebut sampai penuh
5. Tancapkan grounding rod kedalam lubang tersebut dan tekan secara perlahan perlahan sampai beberap centimeter
6. Angkat sedikit grounding rod, dan biarkan air turun kebawah
7. Tekan kembali grounding rod sampai sebagian centimeter dari kedalaman permulaan
8. Tuangkan kembali air kedalam lubang , lalu ulangi menekan grounding rod. Sepanjang Anda tidak menemukan tanah yang keras atau tanah berbatu , air akan menolong anda untuk menggeser lumpur atau pasir di dalam tancapan sampai grounding rod tertancap hingga habis.
9. Lakukan hal-hal demikian secara berulang sampai grounding rod tertanam hingga habis
10. Jika anda mengalami kesusahan disaat penancapan grounding road, anda dapat memakai alat penolong berupa palu untuk memukul ujung atas grounding road sampai tertancap semuanya, atau dapat juga dengan memakai alat tolong stang pipa, lakukan penjepitan stang pipa ke grounding road kemudian anda berdiri di stang pipa sambil menekan grounding road kebawah.
Penanaman Kabel Grounding
Sebelum dilaksanakan penanaman/ penimbunan kabel, lakukan pengevaluasian tahanan grounding terutama dulu. Bilamana skor yang diciptakan belum layak standard, karenanya akan lebih mudah untuk penambahan grounding road tambahan. Jika nilai tahanan sudah layak sesuai standard lakukan penanaman kabel dengan segera.
1. Lakukan penggalian tanah dari spot dimana grounding menuju masing-masing spot grounding yang saling terhubung. Dan juga lakukan penggalian kearah terminal grounding
2. Buat galian disepanjang trek lintasan dengan kedalaman antara 50 -60 cm
3. Tarik kabel grounding melewati trek kabel tersebut, kemudian tempatkan di bawah galian. Pastikan panjang kabel telah cukup sampai cara kerja pengikatan dengan grounding road tidak akan sulit. Jangan biarkan kabel grounding berlebih.
4. Sesudah segala sambungan sudah di koneksi dengan sistim cadwell, berikan pipa marking di daerah grounding rod tersebut. Pakai pipa PVC 4 ‘’ dan ditutup dop pipa.
5. Kemudian lakukan penimbunan tanah didaerah galian hingga ketinggian 20 cm. Lalu padatkan. Kemudian berikan pertanda misalnya batu bata agar dikemudian hari apabila ada penggalian di sepanjang area penanaman kabel, dengan cara ini kabel akan aman.
6. Sesudah bata terpasang segala, kemudian timbun kembali sampai penuh. Lakukan penimbunan sampai betul-betul padat.