Untuk menilai tekanan kompresi piston dipakai Compression tester. Alat ini dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukur tekanan kompresi motor diesel. Manometer pada alat ini berfungsi untuk memperlihatkan besar tekanan kompresi silinder saat dikerjakan penilaian.
Di dalam manometer terdapat jarum penunjuk dan skala tekanan kompresi dalam sebagian satuan ukuran. Gambar figur alat pengukur tekanan kompresi ddan sistem pemakaian bisa diamati pada gambar di bawah ini.
Baca Juga : Mesin Diesel
Prosedur penilaian tekanan kompresi yaitu sebagai berikut :
– Lepaskan busi dari rumahnya, masukkan ujung slang compression tester pada rumah busi
– Starter mesin sebagian dikala hingga mesin berputar 200 rpm, lalu baca besar tekanan kompresi pada manometer
– Tekanan kompresi yang rendah memperlihatkan ring piston yang aus, kebocoran pada packing, dan penyetelan celah katup yang terlalu renggang.
Busur Bilah
Alat ini juga disebut pengukur sudut universal yang dipakai untuk menilai sudut secara segera bisa mengtahui hargannya. Derajat ketelitian yang bisa ditempuh hingga 5 menit. Dan tempat ukurnya yaitu 360 derajat.
Alat ukur ini terdiri dari dua buah bilah ukur dan dua piringan yang berskala. Bilah satu merekat pada piringan ke satu yang berskala derajat yang umum disebut dengan skala utama. Skala derajat ini melingkar pada tepi piringan 360 derajat dengan angka skala dari 0° lalu ke kanan dan ke kiri hingga 90° lalu dari 90° ini diteruskan ke kanan hingga 0° lagi. Bilah ke dua merekat pada piringan ke dua yang memiliki skala nonius.
Skala nonius ini juga ditulis ke kanan dan ke kiri yang masing-masing terdiri dari 23 skala utama lalu dibagi lagi menjadi 12 komponen skala nonius , sehingga tiap-tiap komponen dari skala nonius ini berharga 23/12= 1° 55’ ( satu derajat lima puluh lima menit ). Skala nonius ditulis kekanan dan kekiri sama banyaknya yakni dari 0,15,30,45,60.
Klik Juga : Molen Beton & Dinamo Listrik